Minggu, 14 Juni 2009
duhh capeknya!!!!!!!
Senin, 08 Juni 2009
yippy,,,,,,,,,,
INAYAH
tonton terus sinetron,
INAYAH
Minggu, 07 Juni 2009
parasit
petir membangunkanku
dari mimpi burukku
selama ini ku hanya terperangkap
dalam medan magnetmu
baru kusadari
kau seperti parasit
minta ini itu
kau minta padaku dengan semaumu
cukup sudah ku kini mulai gerah
ku perlu oksigen
untuk aku bernafas
tanpamu
reff:
pergi kau ke ujung dunia
dehidrasi di gurun sahara
hilang di segitiga bermuda
pergi kau ke luar angkasa
hipotermia di kutub utara
hilang di samudra antartika
dan jangan kembali
parasit parasit parasit (parasit)
kau memang parasit
parasit parasit parasit parasit
mulanya malu-malu
lalu jadi benalu
minta ini itu
kau minta padaku dengan semaumu
cukup sudah
ku mulai naik darah
ku seperti bom atom
yang siap meledak karenamu
repeat reff
parasit parasit parasit
kau memang parasit
minta dibayarin
minta ditraktirin
minta dianggarin
minta dijemputin
minta ditelponin
minta di sms-in
minta dibeliin
dasar kau parasit ah…
putus nyambung bbb
Ini mimpi anak remaja
Seindahnya mimpi para dewa
Tak pernah berhenti ceritanya
Yang biasa jadi tak biasa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
* Memangnya dunia ini punyamu
Apa memang hanya ada kamu
Banyak yang bisa menggantikan
Putus satu tumbuh seribu
reff:
Putus nyambung putus nyambung putus nyambung
Sekarang putus besoknya menyesal
Kalau loe laku hari ini putus
Ya putus aja
Putus nyambung putus nyambung putus nyambung
Kalau dekat benci kalau jauh kangen
Lihat saja nanti apa yang terjadi
Putus ataukah nyambung
Aku tau kamu masih suka
Aku dan kamu memang gengsian
Sampai kapan harus begini
Putus nyambung putus nyambung terus
repeat reff
repeat *
repeat reff [2x]
Putus nyambung putus nyambung putus nyambung putus nyambung
Putus nyambung putus nyambung putus nyambung putus nyambung
Gitu dong…
Ngarep loe..
botol plastik pemberi ilmu
Ya, begitulah Andy. Nilai ulangan matematikanya selalu jelek. Akan tetapi, di bidang pelajaran lain, Andy selalu mendapat nilai yang lumayan bagus. Mamanya akan memberikan hadiah sebagai imbalan jika Andy mendapat nilai ulangan matematika dengan nilai yang sangat membanggakan, namun, sepertinya, Andy takkan pernah mendapat hadiah satupun dari Mamanya.
Ketika di perjalanan pulang dengan bibir yang masih cemberut, Andy menemukan sebuah botol plastik yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
“Apaan nih? Kok aneh banget bentuknya? Siapa yang punya, ya? Biasanya, botol plastik kan berbentuk tabung?! Tapi, kok, bentuknya aneh sih? Kubus, tapi bukan. Balok, tapi juga bukan. Prisma? Kerucut? Ah, bukan! Terus, ini apa dong?” Andy terus berbicara sendiri dengan rasa penasaran. Ia pun membawa pulang botol aneh itu.
Ketika ia sampai di rumah, Andy langsung masuk ke kamar tidurnya dengan mengendap-endap. Ia takut, langkah kakinya terdengar oleh Mama dan Kak Rony. Kak Rony adalah kakak Andy, ia suka manjahili, mengusili, dan ingin tahu apa saja yang ia lakukan setiap hari.
Saat sampai di kamar dengan selamat, Andy kembali memeriksa botol plastik yang ia temukan di perjalanan pulang tadi. Ia meneliti botol itu dengan sangat cermat dan teliti. Ia terus meneliti hingga ia lupa mengganti seragam sekolahnya. Ternyata kakaknya masuk ke kamar Andy.
Andy berkata, "Kakak, ngapain di sini?" tanya Andy sambil menyembunyikan botol plastik yang aneh itu.
Kak Rony berkata, "Nggak, aku cuma meriksa apakah kamu belajar atau tidak. Soalnya kamu paling males belajar. Hahahahaha!"
Andy berkata, "Ih, nggak jelas banget!"
Lalu Kak Rony keluar dari kamar Andy sambil tertawa.
Keesokan harinya Andy membereskan perlengkapan untuk sekolah.
"Sekarang tinggal isi air minum! Pake yang ini aja deh...," kata Andy sambil membawa botol plastik yang aneh itu. Secara diam-diam ia keluar kamar lalu pergi ke dapur untuk mengisi air minum. Ia terus mengisi air minum dan tak sengaja air minumnya meluap karena terlalu banyak diisi air. Lalu ia meminum sedikit air.
Tiba-tiba tubuhnya kejang-kejang karena meminum air yang di dalam botol tersebut.
Ada apa dengan Andy?
Bersambung............................................... karya: zikki sdit nurul hikmah